Distribusi GNU/Linux merupakan sistem operasi yang berbasis unix-like yang dikembangkan oleh Linus Torvalds (Kernel Linux) dan Richard Stallman (GNU). Proyek GNU untuk membuat perangkat lunak bebas, sedangkan Linux sebagai kernel atau driver yang menghubungkan antara perangkat lunak dan perangkat keras agar saling terintegrasi.
GNU/Linux bukan produk dari perusahaan, tetapi produk dari individu dan kelompok atau grup perusahaan yang ikut berkontribusi ke GNU/Linux, yang mana menciptakan kreasi baru yang disebut dengan “distribusi” atau variasi. Lantas, apa saja kelebihan menggunakan distribusi GNU/Linux?
Tidak ada pemaksaan untuk membeli
Sistem operasi GNU/Linux tidak ada biaya yang dikeluarkan secara langsung untuk pembelian lisensi, relatif lebih murah dari pada sistem operasi yang komersil. Berbeda dengan Windows yang mengharuskan penggunanya untuk membeli lisensi, sehingga dengan menggunakan GNU/Linux lebih hemat untuk pengguna dan meminimalisir biaya lisensi untuk perusahaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa sistem operasi GNU/Linux menyodorkan sistem donasi untuk menghidupi server dan layanan lainnya.
Dukungan banyak perangkat keras
GNU/Linux terdapat kernal linux agar dapat menghubungkan berbagai macam perangkat keras, sehigga pengguna tidak perlu memasang driver (istilah di windows OS) agar terdeteksi setiap device yang ada di komputer. Namun beberapa kartu grafis tertentu perlu memasang secara manual oleh penggunanya. Begitupun driver printer yang perlu dipasang manual juga, baik di repositori utama atau dari penyedia pihak ketiga.
Tidak ada iklan serta bebas dari pelacak
Jika menggunakan GNU/Linux tidak ada iklan sama sekali sehingga relatif lebih aman dari pelacak (telemetry). Dengan hal ini, pengguna cenderung terhindar dari iklan yang mengandung virus atau semacamnya yang berbahaya. Setiap perangkat lunak yang terbuka tidak ada iklan karena sifat kodenya bersumber terbuka. Sehingga pengguna distribusi GNU/linux tidak perlu memasang antivirus untuk melindungi perangkatnya.
Privasi pengguna GNU/Linux lebih terjaga
Sistem operasi GNU/Linux dirancang untuk melindungi privasi penggunanya, namun ada beberapa sistem operasi yang lebih dikhususkan untuk menjaga pengguna agar lebih privasi. Seperti [Tails] Linux yang sudah tersedia [TOR Browser]. Hal ini agar mendapatkan keamanan secara personal, kebebasan dalam berbicara, pengurangan pelacakan hingga keamaan digital.
Memiliki hak akses yang ketat sehingga lebih aman
Di setiap direktori maupun berkas di distribusi GNU/Linux memiliki kepemilikan yang ketat dan dapat diakses oleh yang berhak, baik berupa pengguna (user) sendiri atau kelompok (group) dengan kode dasar r
(read), w
(write), dan x
(excutable).
Sebagai contoh, sebuah direktori blog
memiliki kode permisi drwxr-xr-x
yang mana memiliki akses:
- user (
rwx
): dapat membaca, dapat mengubah, dapat mengeksekusi. - group (
r-x
): dapat membaca, tidak dapat mengubah, dapat mengeksekusi. - other (
r-x
): dapat membaca, tidak dapat mengubah, dapat mengeksekusi.
Dengan demikian hanya pengguna yang diberikan izin saja yang dapat mengakses direktori dan berkas di GNU/Linux.
Dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
Beberapa proyek penulis tentang sistem operasi GNU/Linux juga berbasiskan dari distribusi sistem operasi GNU/Linux. Sehingga dengan adanya kode sumber terbuka, penulis dapat memodifikasi sistem operasi sesuai keinginan yang sudah diracik pengaturan dan perangkat lunak apa saja yang sudah dimasukkan. Hasil keluarannya dapat berupa .iso
yang dapat dijadikan bootable USB di flasdisk.
Sistem operasi untuk para pengembang perangkat lunak
Sistem operasi GNU/Linux lebih cenderung digunakan oleh para pengembang (developer) perangkat lunak. Lebih stabil dan memiliki kompatibilitas yang tinggi. Berbagai macam perkakas untuk pengembang seperti compiler, debugger, version control system seperti git, paket manager dan masih banyak lagi sudah tersedia di repositori.
Tampilan yang dapat dikustomisasi
Banyak sekali lingkungan desktop (desktop environment) yang dapat digunakan oleh pengguna distribusi linux yang masih pemula. Lingkungan desktop KDE Plasma merupakan salah satu yang dapat dimodifikasi sesuai selera pengguna. Selain itu juga ada GNOME, Cinnamon, XFCE, Patheon, LXQT, dan lain-lain.
Tampilan kostumisasi tema dan add-ons dapat dilihat di situs ini:
- GNOME: gnome-look.org
- KDE: store.kde.org
- Pling: pling.com
Selain menggunakan desktop environment, terdapat window manager yang bejalan dibalik layar. Adapun window manager yang mudah digunakan seperti i3wm, swaywm dan openbox. Jika menggunakan window manager saja, umumnya performa komputer jadi lebih cepat dan minimalis karena rata-rata hanya membutuhkan RAM 300-700MB saat awal booting. Tentu ringan sistem operasinya.
Kesimpulan
Sistem operasi GNU/Linux memiliki filosofi kebebasan yang mana diciptakan dengan berbagai tujuan. Ada yang spesifik untuk harian, spesifik untuk permainan, mutimedia, desain, pentest, pendidikan, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang polosan tanpa perangkat lunak penunjang, biasanya digunakan untuk pengguna tingkat lanjut. Dengan kebebasan ini, maka tingkat kesulitan juga beragam. Tetapi tidak jarang juga sistem operasi GNU/Linux yang sangat mudah digunakan. Menggunakan GNU/Linux tidaklah sulit, namun juga tidak mudah. Tergantung distribusi dan tujuan penggunanya.
Sebagai langkah awal, Anda dapat mengunjungi beberapa contoh distribusi GNU/Linux yang ada saat ini.
Nama | Tautan | Lisensi |
---|---|---|
Ubuntu | ubuntu.com | GNU GPL V3 |
Fedora | getfedora.org | GNU GPL V3 |
Debian | debian.org | GNU GPL V3 |
Arch Linux | archlinux.org | GNU GPL V2 |
openSUSE | opensuse.org | GNU GPL V2 |
Void Linux | voidlinux.org | BSD 2-clause |
NixOS | nixos.org | MIT |
Jika Anda mempunyai pertanyaan, saran, dan kritikan silahkan kirim ke email, telegram atau instagram. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca semuanya.
Reuse
Citation
@online{qurrotul ainur2024,
author = {Qurrotul Ainur, Hervy},
title = {Kelebihan {Menggunakan} {Sistem} {Operasi} {GNU/Linux}},
date = {2024-05-16},
url = {https://hervyqa.dev/blog/kelebihan-menggunakan-sistem-operasi-gnu-linux},
langid = {en}
}